Yogyakarta.

Image

 

Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja

Di persimpangan, langkahku terhenti
Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, di tengah deru kotamu

(Kla Project- Yogyakarta)

 

Yogyakarta, kota kedua yang begitu saya cintai. Kurang lebih lima bulan saya tinggalkan. Saya rindu, sungguh. Rindu segala keramahan kota ini, rindu gudeg di pinggiran jalan Sagan, rindu makan angkringan dengan lauk sate telur puyuh dan gorengan tempe rindu suasana jalan Malioboro yang tak pernah sepi pengunjung, rindu bis jalur 9, rindu minggu pagi di lembah UGM, rindu mbah-mbah penjaja gorengan dekat kosan Bugisan, rindu Gerobak Susu. Rindu setiap detail yang ada di Yogyakarta. Bahkan teramat sangat rindu rasanya menikmati suara musisi jalanan yang bernyanyi dengan merdunya di setiap bis yang saya naiki..

 

😦

 

Izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi…

 

19 thoughts on “Yogyakarta.

  1. semuru hidup baru ke Yoyakarta dua kali. Belum banyak tempat yg dikunjungi, jadi belum banyak yang dirindukan. Baru rindu sama bakpianya aja *tukang makan* 😀

  2. saya baru saja kemarin perpisahan SMA di yogya…
    memang benar kak, yogya itu kota yang bisa membuat rindu ingin ke sana lagi… 😥

Leave a comment