Dear Sahabat

Dear sahabat..

Kenapa kita membiarkan marah mengendap?
Kenapa kita membiarkan emosi menguasai kita?
Bukankah kita pernah tertawa bersama?
Bukankah kita juga pernah menangis bersama?
aku bercerita tentang susah dan senangku..
Kamu bercerita tentang kesal dan bahagiamu..

Suatu hari aku bercerita tentang mimpi,
Aku ingat kamu berkata “Kamu pasti bisa meraihnya, saudariku sayang”
Lalu kita juga pernah saling bercerita tentang sosok tampan yang membuat mata berbinar..
Lalu menangis ketika sosok-sosok itu mulai melukai..
Kita berbagi segalanya..
Segala yang terjadi padaku, segala yang terjadi padamu..

Tapi ketika di lain hari aku lah yang membuatmu terluka,
Tidak ada kata terucap setelahnya.
Kenapa kamu biarkan kecewa membisu?
Kenapa kamu biarkan aku terus membuatmu kecewa?
Kenapa kita tak bicara?
Seperti saat kita berbagi bahagia..
Seperti saat kita bicara tentang mimpi..

Bahasakan saja kecewamu
Jangan simpan dan buat aku terus melukaimu.
Bahasakan saja marahmu,
menggebu-gebu seperti saat aku bercerita tentang imajinasi-imajinasi gilaku..

Katakan saja padaku, “AKU BENCI SAAT KAMU BEGINI DAN BEGITU”
Aku berjanji takkan marah,
malah aku akan memelukmu dan bilang “Maafkan aku melukaimu, saudariku sayang”

Kenapa kita diam saja saat seharusnya kita duduk, dan saling bicara..??
Tentang apa yang sedang terjadi, tanpa harus sok tahu dan saling tebak tentang apa yang melukai kita..
Kenapa kita diam saja, saat seharusnya aku menelfonmu, atau kamu mengirimku sebuah pesan..??
Berkata “Maafkan aku, maukah mendengar keluhanku tentang kamu, saudariku sayang?”

Seperti saat kita berbagi bahagia,
aku yakin keluhan tentang kamu, dan tentangku, akan kita bagi dengan canda, tawa dan tangis bahagia..
Karena kita sudah bicara, sudah saling tahu dan mengerti untuk tak saling melukai lagi dalam diam..

Kita selalu berbagi tentang semua hal, aku tahu apa yang kamu benci dari sosok lain, apa yang mereka lakukan dan membuatmu marah. Tapi aku tak pernah tahu apa yang kamu benci dariku, apa yang membuatmu marah padaku? Mungkin kamu juga merasa yang sama.. Kita terlalu sok tahu.. Sok tahu, lalu tidak bertanya.. Sok tahu lalu diam saja, sampai semua diam menjadi marah, sampai yang sepele menjadi bertele-tele.. Kita harus bicara, bukan begitu ?

With Love,

Fiyaaaa

P.S: Sumpaaahh, ini bukan puisi.. Aku gak bisa bikin puisi.. Ini surat untuk kamu, dear sahabat..

59 thoughts on “Dear Sahabat

  1. aihhh..saya langsung teringat sama “yang dulu katanya” soulmate saya fiy..
    sahabatan dari SMP, SMA, Kuliah tapi pas selesai kuliah persahabatannya renggang!!tragis!!!!! 😦

    —-

    Fiya: Siapaaa onnn? hehehe… Hmm, iya kan onn, padahal seharusnya gak sampai renggang, padahal biasanya hanya karena masalah sepele.. 😦

  2. sahabat sejati selalu ada meski dalam duka sekalipun
    postingan yang keren dan sangat menghibur hatiku adekku πŸ˜€

    ——-

    Fiya: Betuuullllll…. sahabat sejati selalu ada di hati πŸ™‚ Alhamdulillah kalau postingannya menghibur hati kak Jul :)) *kecup* hihi

  3. Makasih buat suratnya ya Fiyaa :)…hihihi…*GR*

    Sahabat yang baik selalu mampu jadi penyeimbang πŸ™‚

    —–

    Fiya: sama2 mbak.. lohhhhhh? hehehe… Hmm, itu betull mbak, sahabat itu penyeimbang

  4. Ga enak ya kalo didiemin sama sahabat…
    Aku juga pernah ngalamin kayak gini, sampe akhirnya jadi renggang… padahal udah nanya berkali2 sebenernya masalahnya apa…
    Tapi kalo dia emang udah ga nyaman dekat dengan kita, ya apa boleh buat…

    Haiyyah… malahh curcol, hihihi… πŸ˜€

    Semoga cepet baekan ya… ^_^

    ———-

    Fiya: eh mbak sayang kok tau ini gara2 lagi marahan? hihihi.. wah, berarti kita pernah mengalami masalah yang sama.. *tossss*

  5. keren nih fiya postingannya.. saya suka.. bener banget sih semua yg kamu ungkapin itu juga pasti pernah dialami semua orang dalam persahabatan,, tapi kalo saya mah masih bisa tetap kukuh πŸ™‚
    semoga sahabat2mu membaca ini ya dan segera menelponmu bilang :kangeeennn.
    hehe

    ————-

    Fiya: Mbak Ne’ suka? asikkkkk! Secara saya susah nulis beginian.. heheheh.. AMIIIIIIIIIIIN~ karena saya juga kangen banget sama dia.. hikksss *hapusairmata*

  6. sebaiknya jika ada masalah jangan dipendam aja, lebih baik dibicarakan agar temu jalan keluarnya apalagi dengan sahabat karena tak gampang menemukan sahabat

    akhirnya bisa bw lagi ke blog ini πŸ™‚

  7. iiih fiii.. aku barrru au nulis tentang sahabat dan konflik! karena aku adalah mereka yang lumayan sering berkonflik sama temen.
    tapi …. semakin sering berkonflik, semakin akrab lah kami satu sama lain…
    serius..
    dan yah bener kata kamu..
    kalau ada masalah jangan diem.
    diem – diem an itu kan ga boleh lebih dari 3 hari
    πŸ˜€
    hehehehhee

  8. fiyaaa cantikkk….
    persahabatan itu indah banget ya, ada suka, duka, benci, rindu, ada-ada aja deh heheheh, link nya udah mbak pasang, apa sih yang nggak buat fiyaaa heheheheh

  9. iya, seharusnya bicara, tapi ada kalanya kita butuh ruang dan waktu untuk sendiri, biar kita berdua bisa mendinginkan hati yg penuh emosi, hingga rasa rindu itu hadir lagi dengan kasih sayang yg mampu melarutkan kekesalan hati…

  10. Hehe… memang sih… ada sahabat yang cenderung terus memendam rasa jengkel terhadap sahabat yang lain. Akhirnya saat ada pemicu, keluarlah semua uneg2 selama ini, yang bisa2 berujung pada bubarnya persahabatan πŸ™‚

  11. like this,,,
    suka banget,,,
    jadi inget tentang sahabat2 saya yang mungkin pernah saya lukai, karena waktu saya sekarang habis di ktr, dan begituh jarangnya saya dapat bertemu dan berkumpul dengan mereka,,,,
    hiks hiks….

  12. ada yg bilang sama gue , teman itu ibarat piring jika terlalu dekat bisa retak
    tau deh bener apa gak, betewe liriknya lumayan juga fi *astaga ini surat yah*:mrgreen:

  13. wah kalau menurut saya posting ini adalah sebuah puisi. Bukannya so’ pinter, tapi kalau tidak keliru, puisi juga medium komunikasi. jadi surat pendek untuk sahabat ini juga bisa dibilang puisi loh.hehee

  14. Sobat Sedjatee
    Terimakasih telah memberi dukungan pada tulisan kami
    Dukungan Sahabat telah memberi semangat pada kami
    Untuk memenangkan kontes menulis berantai Kecubung 3 Warna
    I’m nothing without you, salam sukses….

    sedj

  15. tidak selamanya jalan persahabatan itu dipenuhi senyum dan bersama, kadang kala ada saat untuk sendiri…tapi jauh dari perasaan terdalamnya sahabat pasti ingin sahabatnya itu selalu tersenyum…so, tetap semangat! do the best… πŸ˜‰

  16. Ih… muncul juga ya akhirnya. Pas beberapa saat yang lalu saya ga bisa masuk ke blognya dimana posting yang terakhir adalah FAM n hiatus lamaaaa banget. Selamat datang lagi deh. Maaf kalau baru tahu sekarang aktif lagi.

Leave a reply to ais ariani Cancel reply